Apakah Plagiat Jalan Satu-Satunya?
Sebelum masuk lebih jauh, mungkin sematkan dulu pengertian dari plagiat ya, (ada sumbernya juga ya, agar tidak dibilang plagiat :D)
pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan
Sumber: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/plagiat
Latar Belakang
Jadi kenapa sih ada tulisan ini? Sebenarnya saya sedikit resah karena kasus ini akhir-akhir ini sering saya temui. Ya, saya paham kasus ini sebenarnya mungkin lebih banyak daripada yang saya bayangkan. Jadi, ke intinya saja ya. Di tulisan ini saya ingin mengangkat topik plagiat ini dan menerima berbagai pendapat agar pemahaman dan pandangan saya menjadi lebih luas.
Nah, kebetulan nih, kebetulan, di waktu senggang saya, saya menyempatkan waktu untuk “memeriksa” setiap “tugas” yang dimasukkan ke dalam suatu “platform” belajar terutama belajar tentang teknologi informasi dan berbagai bidang lainnya. Yang cukup sedih nih ya, ada beberapa sebut saja “submission” yang beragam bentuk plagiat-nya.
Jenis-jenis plagiatnya:
- 100% mengunduh kode orang lain dari internet lalu dimasukkan sebagai “submission”, kalau tipe ini akan sangat mudah terdeteksi dan tidak begitu sulit untuk dilaporkan sebagai plagiat.
- Mengubah-ubah “variabel”, menambahkan kode-kode tidak penting, menambahkan file-file tidak penting, dkk. Tipe yang ini sedikit mengecohkan, cuman masih cukup mudah pengecekannya.
- Menggabungkan dari berbagai sumber, ah, ini memang sedikit sulit dideteksi dengan otomasi, tapi ya, kalau dicek dengan detail, akan cukup kelihatan sumber-sumber plagiat-nya.
Wah, saya jadi mengajarkan cara plagiat ya. Tapi bukan itu tujuannya ya.
Apa sih alasan utama plagiat?
Saya jadi bertanya-tanya dong, kenapa sih plagiat, untuk apa ya? Saya pun berusaha menempatkan diri saya sendiri menjadi pelaku plagiat. Saya tidak begitu ingat karya apa saja yang pernah saya jadikan sumber. Saya rasa saya pun pernah melakukannya. Dan beberapa alasan yang pernah terjadi dibenak saya saat ingin melakukannya:
- Karena sudah kepepet, sudah dekat deadline. Ah, sepertinya ini alasan yang sering ya? Coba beri tanggapan soal ini ya.
- Tidak mengerti sama sekali dan hanya mau instan saja yang penting bisa lulus atau lolos. Hemm… Ini sepertinya juga menjadi alasan lainnya. Bagaimana teman-teman?
Tapi, tapi nih ya. Saya tidak tahu apakah nanti akan ada respons ini atau tidak “ah, sok bener lu”, dan respons yang serupa. Maaf nih, saya hanya meminta pandangan teman-teman justru loh ya.
Keresahan
Nah, jadi saya kembali lagi ke latar belakangnya. Saya jadi resah, apakah “calon” praktisi teknologi informasi atau yang nantinya masuk ke industri yang sangat berhubungan dengan teknologi informasi mayoritas seperti ini (melakukan plagiat)? Saya yakin tidak, dan semoga tidak.
Saya paham, pasti akan ada yang mulai menyinggung persoalan ini: “Ah, lu kan masih googling juga kan buat kerja kantoran?” atau “lu masih nyari-nyari di stackoverflow kan?”. Well, please, tolong sedikit bedakan konteksnya ya. Saya tidak menolak untuk dua kasus di atas ya. Kalau teman-teman merasa itu wajar, ya oke kok. Tapi di sini, konteks saya terutama jika teman-teman belajar di suatu platform pembelajaran dan adanya tugas-tugas yang harus dimasukkan dan bahkan sebagai penentu kelulusan. Saya tidak setuju kalau itu berkaitan dengan dunia akademis, platform pembelajaran, dan hal yang serupa. “Lah, kalau gitu abu-abu dong?” Hemm… bukan gitu sih ya. Oleh karena itu, saya mau menarik pendapat teman-teman nih. Jadi berikan pendapatnya di sini ya, please jangan maki-maki ya.
Sumber gambar udah ada di gambarnya sendiri ya. Lebih lengkapnya di sini nih: https://www.quotehd.com/quotes/leslie-fiedler-critic-quote-all-good-criticism-should-be-judged-the-way-art-is
Saya yakin teman-teman akan memberikan kritik yang membangun. Jadi mari berbagi pendapat.
Sekian
Saya tidak mau panjang-panjang deh, tulisan ini mungkin tidak akan ada akhirnya kalau ditulis lagi dan lagi. Saya cukup resah nih, kalau banyak plagiat, apakah ini indikator baik? atau justru sebaliknya ya?