Manusia itu unik...
Ya! Manusia itu unik. Mohon ini untuk ditanggapi sebagai renungan kita masing-masing. Saya tidak menyalahkan siapapun. Saya berkaca pada diri sendiri dan murni pengalaman saya sendiri.
Kenapa manusia itu unik?
Iya, unik aja. Bayangin deh, saya diingatkan oleh seseorang, dalam hati saya langsung terbakar dan ingin marah dan mau mengatakan: “Ah, sok suci lu!”, “Emang lu udah lebih baik?”, dan “Ah, lu menghakimi aja, urusin diri lu dulu lah!”. Itu yang pernah terpintas dalam pikiran saya. Banyak kata-kata membela diri supaya saya sendiri tidak terlihat buruk di mata orang lain. Unik kan!
Apa yang menyebabkan manusia itu unik?
Karena manusia itu unik! Titik. Nah, dari sini ada setengah pikiran yang tidak setuju. Gak mungkin lah tanpa alasan tertentu. Saat orang lain menganggap berani kotor itu baik, saya dengan lantang mengatakan “kalau bisa bersih kenapa harus kotor?”. Itulah yang menyebabkan manusia itu unik. Dari satu hal saja, bisa memiliki banyak perspektif dan pandangan yang berbeda. Bahkan bukan dari orang lain, dari diri sendiri saja bisa saja memandang suatu hal itu dengan pandangan yang berbeda. Terbayang kan, mata saja bisa berbeda “min”, apalagi pikiran diri sendiri (?) :)
Bagaimana bisa manusia itu unik?
Ini akan kembali dengan kata apa, tapi mari kita perpanjang sedikit. Pikiran ini sering sekali bergerilya. Saya nih ya, sedang ibadah, pikiran saya tiba-tiba sudah ada di gadget saya yang begitu memikat. :) Wah, saya perlu berhenti bilang pikiran, nanti malah dikira saya menghakimi pikiran dan menyalahkan pikiran. Bukan itu ya teman-teman. Kalau kita perhatikan baik-baik, sebenarnya ada sesuatu di balik pikiran kita itu yang menyebabkan itu. Tetapi saya tidak bisa menyebutkannya, saya sangat takut dibilang sok suci karena saya sendiri orang yang sangat berdosa, suka menipu, mengambil keuntungan orang lain, apatis, dan semua cap jahat.
Di mana letak manusia itu unik?
Oke, tadi saya bilang kan di pikiran, tapi saya mau menegaskan sebenarnya ada sesuatu lain yang menggerakannya! Kok bisa gitu? Andaikan saja kalau hanya kita yang mengontrol, mengapa ada namanya “dilakukan secara tidak sadar”? Lalu apa yang kita sebut-sebut sadar? Tentu ada yang mengendalikannya! Saya tidak menggunakan dasar apapun, ini murni opini saya. Ruang untuk dihujat sangat terbuka.
Siapa manusia unik itu?
Saya! Saya tidak berani untuk menyebutkan orang lain sebagai manusia unik. Nanti saya dikira menghina, menghujat, dan saya sangat takut akan hukuman. Ini murni saya sedang menghakimi diri sendiri tanpa ada sarkasme di dalamnya. Saya membutuhkan kalian untuk mengarahkan saya ke jalan yang benar si manusia unik ini.
Cheers!
Sumber gambar: https://quotefancy.com/quote/1588635/Ren-Dubos-Each-human-being-is-unique-unprecedented-unrepeatable