Tidak Pernah Sama
Pengkhotbah 1:4
Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.
Kami kehilangan satu orang yang begitu kami kasihi. Dunia begitu singkat dan cepat.
Saya bertemu beliau saat acara tunangan saya dan setelah acara tersebut. Waktu dapat dibilang terlalu singkat, hanya selang waktu beberapa bulan selanjutnya, saya mendengar kabar mengenai dia yang sedang sakit. Saya juga cukup terkejut saat mendengarkan hal itu.
Kala itu, mereka hendak datang berkunjung ke tempat kami. Kami (saya dan tunangan saya) hendak mempersiapkan baik itu lokasi penginapan dan lain-lain. Sedihnya, tiba-tiba kami mendapat kabar bahwa dia sedang sakit.
Tidak lama kemudian, karena tidak ada perkembangan atau membaik. Kami pun berkunjung dan menjenguk beberapa kali. Khawatir sudah menjadi kepastian.
Kunjungan yang pertama sangat terlihat sekali kondisinya yang tidak begitu baik. Kami sempat beberapa kali mengunjungi dalam rentang sekitar satu bulan. Keadaan sudah cukup membaik saat kunjungan kami yang kedua.
Saya pun menyadari, dalam kondisi sakit, di dalam pandangan saya, saya juga sudah sangat pasrah dan tidak bisa melakukan apa-apa. Sayangnya, kami mendengar kabar yang ketiga kalinya bahwa dia jatuh sakit lagi setelah selesai mendapatkan perawatan. Tentu saja, kekhawatiran bertambah banyak.
Sedihnya, kami mendengar kabar dia sudah tiada. Iya, saya ada sedikit firasat bahwa akan ada kabar buruk datang. Saya waktu itu terbangun sangat pagi, seolah-olah mempersiapkan diri mendapatkan kabar buruk itu.
Kami bergegas ke sana untuk mengantarkan yang terakhir kalinya untuk ke tempat peristirahatan yang terakhir.
Pengkhotbah 3:4
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
Padahal Oktober tahun lalu, tepatnya 2023. Merupakan waktu-waktu bahagia saya waktu itu. Tidak disangka, tahun 2024 ini menjadi duka untuk saya. Kita tidak pernah tahu saatnya.
Pengkhotbah 3:11
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Satu hal harapan saya, semoga kami semua yang sedang berduka ini. Terus menikmati Tuhan, bersandar pada-Nya. Kami yakin Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Sesuatu yang pasti, Dia memberikan kekekalan (hayat kekal) dalam hati kami masing-masing.